Introspeksi Diri

Ketika ada sesuatu yang membuat diri kita kesulitan, tentu yang sering dilakukan adalah mengkambinghitamkan orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain dan lain sebagainya. padahal, sebetulnya masalah itu ada pada diri kita sendiri. ingat..!! dalam agama islam itu diajarkan tawakkal/berserah diri kepada allah terhadap sesuatu, tentunya setelah ikhtiar.

ketika kita gagal, kemungkinan pertama adalah usaha/ikhtiar yang dilakukan belum maksimal. kedua, allah belum memberikan kesempatan tersebut kepada kita, karena allah memebrikan jalan lain. ketiga, husnudzan kepada allah.

pada fase yang ketiga inilah yang banyak orang lupa. husnudzhan/berprasangka baik terhadap allah. “ana [allah] ‘inda dzhana ‘abdi bii”. saya punya sebuah ilustrasi terkait cerita di atas.

Ada seorang remaja yang memiliki obsesi untuk bisa kuliah di luar negri. ia belajar dangan tekun, rajin dan betul-betu berusaha. semua tes yang ia ikuti telah selesai dikutinya, ia pun berdoa dengan siang dan malam [dalam sholatnya juga]. ketika pengumuman ternyata ia tidak lolos [dalam hatinya ia berkata allah tidak adil dan sebagainya]. ia pun akhirnya kuliah di perguraun tinggi yang ada di dalam negri. ia menjalani kuliah dengan normal dan sambil mencari uang sambilan ia kerja part time, kebetulan ia menjadi salah satu guide bagi turis asing yang datang ke indonesia untuk mengunjungi wisata indonesia.

Hingga suatu hari ternyata salah satu pengunjungnya adalah pofesor dari amerika. selama di guide dengan dirinya sang profesor tersebut merasa tertarik dan akhirnya menawarinya untuk kuliah di amerika. bahakn profesor tersebut tidka tanggung-tanggung menjamin semuanya, mulai dari pemberngkatan sampai tempat tinggal dan pendidikannya di amerika. subhanallh….